Sunday, March 9, 2014

Simpang Tujuh Milik Mereka

Tadi pagi sekitar pukul 5, aku 'lari-lari' mencoba memulihkan stamina, jogging memutari bundaran Alun-Alun Kudus. Di putaran ke tujuh, nafas terengah-engah, merasa agak lelah dan mengurangi kecepatan lariku sambil mengamati sekitar. Aku melihat 4 orang masih remaja (mungkin), dua cowok & dua cewek juga sedang jogging. Aku sangka mereka berteman. Kemudian mereka ambil langkah ke kanan untuk menyeberang jalan. Tiba-tiba salah seorang dari mereka (cewek) berhenti, ternyata karna tali sepatunya yang lepas. Dan pada saat itu dari posisi cewek berjarak belasan meter ada sebuah motor malaju cukup kencang.
Aku hampir kaget, berteriak "awas!!" sangat keras tapi dalam hati :-D. Dengan sigap atau mungkin reflek, cowok yang ada di dekat cewek itu, langsung menarik tangannya. Motor itu sempat mengerem & membanting stang namun sepertinya spion kiri sempat 'menyenggol' cowok itu sehingga membuat cowok itu terjatuh. Iya cukup keras karena terdengar suara benturan. Pengendara motor itu langsung cabut, karna merasa tak bersalah. Aku menghampiri (ini juga reflek) mencoba untuk menolong. Aku dan temannya membantu membangunkannya dan kutanya, "Gak po-po?" Dia jawab, "gak po-po mas :-)". Sambil memegang pundaknya aku berpesan, "Sip! Hati-hati ya, kamu hebat!" (omongan orang dewasa). Dia tersenyum dan berkata, "Ok mas, makasih mas :-)"

Akupun tersenyum dan dalam hati, "untunglah, sampai jatuh tapi tak apa-apa."
Ingin melanjutkan joggingku, tapi wes kesel. Aku memutuskan untuk beristirahat. Aku beristirahat di dekat mereka, tak sengaja aku mendengar percakapan mereka, 4 anak remaja itu. Iya, aku merekam percakapan itu di otakku. Okay aku bagi peran, yang jatuh tadi adalah cowok A, yang satunya Cowok B, kemudian cewek yang terselamatkan tadi Cewek X dan peran pembantu yang satunya adalah Cewek Y.


Cewek Y      : "Ada yang luka?"
Cewek X      : "Aku gak apa-apa". Sambil tersenyum. "Tadi aku gak tau ada motor."
Cowok B      : "Masih kuat bro?"
Cowok A      : "Hehehe."
Cewek X      : "Kamu gak apa-apa?"
Cowok A    : "Gak po2. Senyum kamu saja sudah cukup membuatku bersemangat, mungkin cara pikirku kolot. Tapi aku sudah terbiasa dengan rasa sakit dan penderitaan."
Cewek X diam, trus Cewek Y ngajak pulang.

Kenapa aku malah memperhatikan remaja itu.. pikirku. Mau melanjutkan joggingku.. melangkah, tapi pandanganku tetep menuju ke cowok itu, yang kulihat cowok itu memperhatikan cewek yang berjalan menjauhinya, mungkin pulang.. cewek X & cewek Y itu.

Dugaanku mungkin mereka satu SMA. aku melanjutkan joggingku, tapi di pikiranku ada mereka. melihat pandangan cewek X tadi, dia sepertinya tidak menaruh hati pada cowok A itu, mungkin ini hanya imajinasiku yang berlebihan. tapi dari sorot mata anak itu, cowok A itu. Aku merasakan sesuatu, yaitu ketulusan. waduh jadi lebay..

Karena sama-sama cowok aku bisa merasakannya. Sebenernya cowok itu tak membutuhkan apapun, mungkin hanya satu, hanya sekedar senyuman. Bahkan ketika sang cewek khawatir jika menyakiti perasaan si cowok, si cowok tak memperdulikan akan hal itu. Dan hanya sekedar kehadiran atau senyuman saja sang cowok bisa jadi lebih bersemangat.

Oleh kid_roronoa

2 comments:

  1. duh sweet banget ya, kayak di ftv :D
    tapi harusnya, pertanyaannya jangan: "Gak po-po?"
    tapi: "apanya yang sakit?"
    hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah, aku lihat cowok itu tak merasakan sakit, terlihat kuat memang.
      kalau seandainya kutanya "apanya yang sakit?" takutnya malah saling curhat nanti.
      Makanya aku tanya "Gak po-po?" hahaha

      Delete