Wednesday, February 12, 2014

Apakah Sama-Tidak Sampai Saya Membandingkan Seperti Ini:

Oleh Thaariq

Kita, iya 'kita' walaupun yang membaca belum tentu termasuk 'kita' hehe

Kita mempunyai keinginan atau impian, ingin bisa ini.. ingin jadi itu.. Tapi ada perasaan takut untuk melangkah atau mencoba untuk menggapai hal itu. Dan akhirnya sampai kita menunggu & menunggu hingga kita siap dan penuh percaya diri baru mulai melangkah. Jika tak begitu mungkin kita tak kan mendapatkan apa-apa. *hanya pendapat saya..

Bandingannya dengan ini,  'perasaan menyukai' anggap saja itu adalah 'cinta' terhadap lawan jenis. Jika kita menyukai lawan jenis kita, tentu sedikit atau sekecil bakterinya bakteri. hehe maksud saya di dalam lubuk hati yang paling dalam pasti ada perasaan ingin memiliki.
Dan masalah di sini, kita takut untuk mengungkapkannya, (paling beraninya cuma update status hehe) kita takut, kita takut dengan kemungkinan terburuk apa yang terjadi setelah mengutarakan perasaan terhadap lawan jenis kita. Akhirnya dengan rasa takut itu, kita menunggu, menunggu untuk benar-benar siap. Dan andaikata kita tak menemukan kepercayaan diri kita, & itu terjadi terlalu lama. Ya kita tak kan mendapatkannya.

Wah, yang seperti ini hanya terjadi pada orang yang pemalu.. Jangan dikritik dulu tulisan saya belum selesai, nanggung selesaikan dulu ya.. :-)

Oh, jadi teringat kata-kata yang ada di buku tulis 'SIDU' (kepanjangannya sinar dunia, kan?) We'll never know until we try, artinya kita tak akan tau sampai kita mencoba, tentu kita tau itu, kita sadar & paham dengan kata-kata itu, tapi ada hal yang membatasi kita, memagari kita, yaitu rasa takut dan pesimis.

Kita sadar nggak kenapa rasa tersebut selalu ada, seiring dengan keinginan atau impian kita? Padahal kita punya rasa takut dan pesimis, tapi kenapa kok keinginan atau impian kita masih tetap ada? Iya.. itu karena kita masih punya harapan. Selama kita berharap berarti kita masih punya impian, bukan begitu? Hehe

Terus kenapa kita tetap mencintai lawan jenis kita, padahal dari segi pesimistis kita, kita tak kan bisa mendapatkannya atau memilikinya? Iya itu karena kita masih punya harapan.. Sekarang besar mana harapanmu dengan rasa takutmu?

Kita tidak tau apa yang akan terjadi, kita tidak tau masa depan. Ada pepatah, jika kamu gagal tujuh kali, bangkitlah untuk ke delapan kalinya.
Jika kita terus bersemangat dan berpikir positif. Takdir akan menuntun kita ke jalan yang lebih baik.
itu menurut saya..

Sepertinya judul dan isinya nggak nyambung.. tapi tak apalah hehe.
Thank You


No comments:

Post a Comment